- Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
Oil & Gas Contract Management: Analysis of the Various Types of Production Sharing Agreement
Rp 14.500.000Stok | Tersedia |
Kategori | Manajemen, Oil & Gas, Soft Skills |
Trainer: Dr. A Rinto Pudyantoro, MM, Ak, CA
Bogor, 5-7 August, 2025
Oil & Gas Contract Management: Analysis of the Various Types of Production Sharing Agreement
BACKGROUND:
Industri minyak dan gas bumi merupakan sektor strategis yang menghadirkan tantangan besar dalam pengelolaan kontrak. Production Sharing Contract (PSC) adalah salah satu bentuk kontrak yang sering digunakan dalam kerja sama antara pemerintah dan perusahaan minyak serta gas bumi (Oil & Gas Contract Management). PSC dirancang untuk memastikan pembagian keuntungan yang adil sekaligus mempromosikan investasi di sektor ini. Namun, struktur kontrak yang kompleks, regulasi yang ketat, dan perubahan dinamika pasar global sering kali menjadi tantangan dalam implementasi dan pengelolaan PSC.
Untuk menjawab tantangan tersebut, penting bagi para profesional di sektor ini untuk memahami secara mendalam berbagai jenis PSC, termasuk aspek teknis, hukum, dan ekonomi yang terkait. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan strategis serta keterampilan praktis dalam menganalisis dan mengelola PSC, guna mendukung keberhasilan proyek minyak dan gas baik di tingkat nasional maupun internasional.
OBJECTIVES:
Dengan mempelajari beragam kontrak dan model kontrak serta memperbandingkan dengan Negara lain maka diharapkan kita akan dapat menangkap intisari dari PSC Indonesia. Lebih dari itu, peserta akan diajak untuk mendalami detail dari PSC Indonesia berdasarkan filosofi PSC yang benar.
RECOMMENDED PARTICIPANTS:
- Legal managers, legal counsel
- Commercial and Business managers
- Contracts administrators, and managers
- Commercial, financial and insurance professionals
- Project and General Management
COURSE OUTLINE:
- Model bisnis akan dipengaruhi oleh proses bisnisnya. Oleh karena bagian awal dari pelatihan peserta akan diajak mendiskusikan dan mendalami proses bisnis hulu migas. Memahami kegiatan eksplorasi migas dan dampaknya dalam kalkulasi bisnis. Mendalami proses ekstraksi dan produksi migas dan mengamati dampaknya terhadap pembuatan kontrak bisnis Migas.
- Dengan mencermati pola bisnis dan prosesnya maka akan dikenali risiko bisnis pada setiap tahapan. Karena risiko bisnis tersebut mempengaruhi perhitungan bisnis maka pola bisnis migas atau model kontrak akan mempengaruhi keuntungan bisnis para pihak yang berkontrak.
- Model kontrak yang seperti apa yang memberikan pengembalian (return) yang optimum? Tentu kita harus melihat dari seluruh sudut pandang, tidak terkecuali dari sisi Pemerintah dan kontraktor atau investor. Dengan memahami kebutuhan dari kedua belah pihak maka akan dapat dijawab, mengapa kontrak bisnis migas harus seperti ini, atau harus seperti itu.
- Tidak lepas dari proses pemahaman yang komplit adalah memperbandingkan untung rugi dari berbagai model kontrak yang ada dan diterapkan didunia migas secara world wide.
- Menjadi bagian dari itu, adalah mempelajari dan memperbandingkan kontrak-kontrak hulu migas, khususnya PSC dari berbagai Negara. Dalam hal ini akan dipilih salah satu Negara, antara lain India, Bangladesh dan Irak.
- Ujung dari proses diskusi tersebut, adalah memahami filosofi PSC. Apa yang ada dibalik PSC? Mengapa PSC Indonesia modelnya seperti yang sekarang ini? Apa keuntungannya dan semangat apa yang ada dibalik model PSC yang sekarang ini?
- Khusus tentang PSC Indonesia, akan diskusikan tentang sejarah PSC dan modelnya. Yang paling penting kemudian dari diskusi tentang sejarah PSC adalah, latar belakang pembentukannya, alasan dibalik lahirnya PSC? bagaimana prosesnya? Dan bagaimana dengan yang sekarang?
- PSC Indonesia berisi 17 Bab dengan 4 lampiran. Lebih lanjut peserta pelatihan diajak untuk mendiskusikan setiap bab secara mendetail dan dampak serta konsekuensi dari setiap bab.
ABOUT THE COURSE LEADER:
Dr. A Rinto Pudyantoro, MM, Ak, CA berpengalaman sebagai praktisi bisnis hulu migas selama 30 tahun lebih. Mulai berkarir di VICO Indonesia selama hampir 11 tahun, dilanjutkan 4 tahun di BP Indonesia, dan selama 16 tahun bekerja di BP Migas dan SKK Migas.
Hingga akhir Mei 2022, DR. A Rinto Pudyantoro adalah Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perwakilan SKK Migas untuk Papua dan Maluku. Rinto Pernah juga memegang pekerjaan Perpajakan Migas di SKK Migas, selain juga menangani Akuntansi Penerimaan dan APBN.
Rinto menulis beberapa buku bisnis hulu migas. Antara lain, A to Z Bisnis Hulu Migas, Dialog Tanya Jawab Migas, Proyek Hulu Migas-PetroEkonomi, dan yang terbaru adalah Bisnis Migas – Menakar Persoalan. Lebih dari 30 opini tentang migas dan bisnis hulu migas beredar di berbagai media cetak dan media online.
Oil & Gas Contract Management: Analysis of the Various Types of Production Sharing Agreement

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
BACKGROUND: Failure mode and effect analysis adalah alat yang sangat bermanfaat untuk mencegah kegagalan proses dan produk. FMEA adalah metoda untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kegagalan potensial, menentukan tingkat resiko dari dari kegagalan dan skala prioritas untuk mengambil tindakan yang diperlukan. FMEA dapat menekan biaya karena kegagalan produk. Lebih dari itu, FMEA dapat berfungsi sebagai database…
Rp 7.950.000
Manajemen Risiko Sesuai ISO 31000
BACKGROUND: Proses pengelolaan resiko menurut ISO 31000 seharusnya merupakan bagian yang terintegrasi, melekat dalam budaya dan praktik manajemen, dan tercustomisasi menurut proses bisnis organisasi. Menurut ISO 31000, asesmen risiko merupakan bagian yang paling penting dan fundamental dalam proses pengelolaan risiko. Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan asesmen risiko yang benar agar memperoleh laporan profil risiko…
Rp 7.950.000
Contractor Safety Management System
BACKGROUND: Contractor Safety Management System (CSMS), yaitu sistem manajemen yang dirancang untuk mengelola dan memitigasi risiko keselamatan bagi kontraktor yang bekerja di lokasi atau proyek tertentu. Dari sisi pemberi kerja (owner), owner ingin memastikan bahawa suatu pekerjaan dilaksanakan sesuai kaidah Q-HSE yang berlaku. Sehingga dibuatlah suatu standar & ketentuan yang harus dipenuhi oleh penyedia barang…
Rp 7.950.000
Power Plant Performance Test
BACKGROUND: The main reasons to conduct a power plant performance test are: Identify the baseline performance of the power plant in different operating cases Quantify the prior/after performance improvement due to a major maintenance outage. Verify if the power plant meets the specifications of the applicable purchase contract, therefore if liquidated damages or “make good”…
Rp 7.950.000
Monobore Drilling and Completion
BACKGROUND: Monobore Drilling & Completion diangap suatu terobosan baru yang akan lebih ekonomis dan membutuhkan waktu yang lebih cepat jika diterapkan. Dengan semakin menipisnya cadangan minyak dan gas, maka reservoir minyak dan gas yang marginal dengan type reservoir yang berlapis akan tidak ekonomis lagi jika di bor dan di komplesi dengan cara konvensional. Agar kegiatan…
Rp 14.950.000
Surface Wellhead System
Background The surface wellhead system plays critical role ensuring safe & efficient control of hydrocarbons from the reservoir to processing facilities. Positioned on surface, wellhead serves as the primary interface between subsurface operations & topside facilities. It provides structural and pressure control throughout the well’s life cycle. Among its key components, the Christmas tree enables…
Rp 6.350.000