- Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
Incident Investigation: Teknik Root Cause Analysis
Pendahuluan
Dalam penerapan K3/HSE, setiap insiden kerja—baik kecelakaan, kerusakan peralatan, maupun near miss—harus diinvestigasi secara menyeluruh. Tujuannya bukan mencari siapa yang salah, melainkan mengidentifikasi akar penyebab (root cause) dan memastikan tindakan pencegahan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Metode yang banyak digunakan adalah Root Cause Analysis (RCA), yaitu pendekatan sistematis untuk menemukan penyebab mendasar di balik suatu insiden.
Mengapa Root Cause Analysis Penting?
-
Mencegah insiden berulang: Fokus bukan pada gejala, tetapi akar masalah.
-
Meningkatkan sistem manajemen: Menghasilkan perbaikan pada prosedur, pelatihan, dan pengawasan.
-
Mendukung budaya keselamatan: Menunjukkan bahwa perusahaan serius memperbaiki sistem, bukan menyalahkan individu.
-
Kepatuhan hukum: Banyak regulasi dan standar (ISO 45001, OHSAS 18001, SMK3) mewajibkan investigasi insiden dengan metode RCA.
Tahapan Investigasi Insiden dengan RCA
1. Pengumpulan Data
-
Amankan lokasi insiden.
-
Dokumentasikan kondisi (foto, video, catatan lapangan).
-
Wawancara saksi dan pekerja terkait.
-
Kumpulkan dokumen relevan (SOP, izin kerja, catatan pemeliharaan).
2. Rekonstruksi Kronologi
Susun timeline dari awal kejadian hingga insiden terjadi. Hal ini membantu memahami urutan peristiwa dan faktor penyebab.
3. Identifikasi Penyebab Langsung
Penyebab langsung biasanya berupa unsafe act (tindakan tidak aman) atau unsafe condition (kondisi tidak aman).
Contoh: pekerja tidak memakai helm → tertimpa benda jatuh.
4. Analisis Akar Penyebab
Gunakan teknik RCA untuk menggali lebih dalam.
Metode populer:
-
5 Whys
Ajukan pertanyaan “mengapa” berulang kali hingga menemukan akar penyebab sistemik. -
Fishbone Diagram (Ishikawa)
Visualisasi penyebab dalam kategori: Man, Machine, Method, Material, Environment, Management. -
Fault Tree Analysis (FTA)
Diagram logika deduktif untuk menganalisis hubungan antar faktor. -
Barrier Analysis
Analisis penghalang yang gagal (misalnya APD tidak tersedia, pelatihan tidak dilakukan).
5. Penentuan Akar Masalah (Root Cause)
Akar penyebab biasanya terkait dengan:
-
Sistem manajemen (SOP tidak jelas, pelatihan kurang, pengawasan lemah).
-
Faktor organisasi (target kerja tidak realistis, budaya keselamatan lemah).
-
Faktor teknis (desain peralatan tidak aman, perawatan tidak memadai).
6. Rencana Perbaikan
Setelah akar penyebab ditemukan, buat rencana tindakan yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Contoh:
-
Menyusun SOP baru untuk manajemen APD.
-
Melakukan pelatihan refresher LOTO setiap 6 bulan.
-
Menetapkan sistem inspeksi harian jalur evakuasi.
7. Implementasi dan Monitoring
Tindakan korektif harus diterapkan, diverifikasi, dan dimonitor efektivitasnya.
Contoh Studi Kasus Singkat
Kasus: Seorang teknisi tersengat listrik saat memperbaiki panel.
Investigasi RCA:
-
Penyebab langsung: teknisi tidak memutus aliran listrik.
-
Mengapa? → Karena ingin cepat menyelesaikan pekerjaan.
-
Mengapa terburu-buru? → Karena jadwal kerja terlalu padat.
-
Mengapa jadwal padat? → Perencanaan pemeliharaan tidak realistis.
-
Mengapa perencanaan tidak realistis? → Tidak ada koordinasi antara bagian produksi dan maintenance.
👉 Root Cause: lemahnya manajemen perencanaan pemeliharaan.
Rekomendasi:
-
Membuat SOP koordinasi jadwal antara produksi dan maintenance.
-
Pelatihan ulang tentang prosedur LOTO.
-
Penambahan supervisor khusus saat pekerjaan listrik.
Tantangan dalam RCA
-
Budaya menyalahkan individu → pekerja enggan jujur dalam wawancara.
-
Data kurang lengkap → investigasi tidak akurat.
-
Kurangnya keterampilan investigator → RCA tidak mendalam.
-
Rekomendasi tidak ditindaklanjuti → akar masalah tetap ada.
Kesimpulan
Incident Investigation dengan RCA adalah proses penting dalam sistem HSE untuk menemukan akar penyebab insiden. Teknik seperti 5 Whys, Fishbone Diagram, Fault Tree Analysis, dan Barrier Analysis membantu organisasi memahami bukan hanya “apa” yang terjadi, tetapi “mengapa” hal itu bisa terjadi.
Keberhasilan investigasi bukan diukur dari tebalnya laporan, tetapi dari efektivitas tindakan perbaikan yang diterapkan. Dengan RCA yang baik, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan berkelanjutan.
Incident Investigation: Teknik Root Cause Analysis
Menulis Pengalaman Kerja Dengan Metode STAR
Diposting oleh adminMenulis pengalaman kerja dengan metode STAR adalah cara yang efektif untuk menyampaikan keterampilan da n pencapaian Anda secara jelas dan terstruktur. Metode ini membantu Anda menjelaskan situasi, tugas, tindakan, dan hasil dari pengalaman Anda, sehingga memudahkan perekrut untuk memahami kontribusi Anda. Berikut adalah panduan lengkap untuk menerapkan metode STAR dalam menulis pengalaman kerja. Apa itu…
SelengkapnyaMengembangkan Individual Development Plan
Diposting oleh Teguh Imam SantosoMengembangkan Individual Development Plan yang Realistis aadalah kunci pengembangan talenta dan retensi karyawan unggul. Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk tidak hanya merekrut talenta terbaik, tetapi juga mengembangkan dan mempertahankan mereka. Salah satu cara paling strategis untuk mencapainya adalah dengan menyusun Individual Development Plan (IDP). IDP yang efektif dan realistis tidak hanya…
SelengkapnyaUnderstanding FMEA and Its Importance in Modern Industries
Diposting oleh adminUnderstanding FMEA and Its Importance in Modern Industries In today’s fast-paced industrial landscape, preventing failures and ensuring optimal efficiency are critical to staying ahead. One powerful tool that has emerged as a cornerstone for quality management and process improvement is Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). This method not only identifies potential failures but also…
SelengkapnyaProactive Maintenance: Strategi, Manfaat, dan Implementasi
Diposting oleh adminApa Itu Proactive Maintenance? Proactive Maintenance (PM) atau pemeliharaan proaktif adalah pendekatan yang fokus pada pencegahan masalah sebelum terjadi. Dengan memonitor kondisi peralatan secara rutin, pemeliharaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi kerusakan sebelum menimbulkan masalah serius. Strategi Proactive Maintenance 1. Condition Monitoring Condition Monitoring adalah proses pengawasan terus-menerus terhadap kondisi peralatan menggunakan sensor atau…
SelengkapnyaSCRUM vs Waterfall
Diposting oleh adminSCRUM vs Waterfall: Metodologi Proyek yang Tepat untuk Tim Anda Dalam dunia manajemen proyek, khususnya di bidang teknologi informasi, dua metodologi yang sering dibandingkan adalah SCRUM dan Waterfall. Keduanya memiliki karakteristik, keunggulan, serta keterbatasan masing-masing. Pemilihan metode yang tepat akan sangat memengaruhi keberhasilan proyek, terutama dalam hal kecepatan, fleksibilitas, dan kualitas hasil akhir. Artikel ini…
SelengkapnyaGagal Bukan Akhir Segalanya
Diposting oleh Teguh Imam SantosoDalam hidup, siapa pun pasti pernah mengalami kegagalan. Entah itu gagal dalam studi, pekerjaan, bisnis, percintaan, atau dalam meraih impian yang sudah lama diidam-idamkan. Rasa kecewa, sedih, bahkan kehilangan arah adalah respons yang sangat manusiawi. Namun satu hal yang perlu diingat: gagal bukan akhir segalanya. Kegagalan hanyalah bagian dari proses. Bahkan, dalam banyak kasus, kegagalan…
Selengkapnya
Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.