• Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
Beranda » Blog » ISO 45001 di Industri Energi

ISO 45001 di Industri Energi

Diposting pada 30 October 2025 oleh admin / Dilihat: 5 kali / Kategori: , ,

ISO 45001 di Industri Energi: Membangun Budaya K3 yang Berkelanjutan

Industri energi merupakan sektor dengan tingkat risiko tinggi, baik dalam hal keselamatan kerja maupun kesehatan pekerja. Operasional yang melibatkan tekanan tinggi, bahan berbahaya, hingga pekerjaan di ketinggian membuat penerapan sistem manajemen keselamatan menjadi hal yang mutlak. Salah satu standar internasional yang menjadi acuan global dalam hal ini adalah ISO 45001.
Artikel ini membahas penerapan ISO 45001 di industri energi, manfaatnya, dan langkah-langkah implementasi yang efektif.


1. Apa Itu ISO 45001?

ISO 45001:2018 (baca di wikipedia) adalah standar internasional untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Standar ini menggantikan OHSAS 18001 dan memberikan kerangka kerja sistematis bagi organisasi untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Tujuan utama ISO 45001 adalah untuk:

  • Meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja.

  • Mengurangi potensi bahaya dan risiko operasional.

  • Meningkatkan kinerja K3 secara berkelanjutan.

  • Menumbuhkan budaya keselamatan di seluruh organisasi.

Standar ini dirancang agar dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen lain seperti ISO 9001 (mutu) dan ISO 14001 (lingkungan), sehingga menciptakan sinergi dalam tata kelola perusahaan.


2. Pentingnya ISO 45001 di Industri Energi

Industri energi mencakup sektor pembangkit listrik, migas, pertambangan, hingga energi terbarukan. Semua memiliki potensi bahaya tinggi seperti:

  • Ledakan dan kebakaran akibat bahan mudah terbakar.

  • Kecelakaan mekanis akibat peralatan berat.

  • Paparan zat kimia berbahaya.

  • Risiko ergonomi dan kelelahan kerja akibat shift panjang.

Dengan menerapkan ISO 45001, perusahaan energi dapat:

  • Menjamin keselamatan tenaga kerja melalui sistem manajemen yang terukur.

  • Meningkatkan kepatuhan hukum terhadap regulasi K3 nasional.

  • Mengurangi downtime akibat kecelakaan atau insiden kerja.

  • Meningkatkan reputasi perusahaan di mata stakeholder dan mitra global.

Selain itu, banyak perusahaan energi multinasional mensyaratkan sertifikasi ISO 45001 sebagai prerequisite untuk kerja sama proyek, terutama di sektor migas dan pembangkit.


3. Prinsip Dasar dan Struktur ISO 45001

ISO 45001 mengadopsi struktur Annex SL, yang juga digunakan oleh standar ISO lainnya. Prinsip utamanya meliputi:

  1. Context of the Organization
    Menilai konteks internal dan eksternal serta kebutuhan pihak terkait dalam isu K3.

  2. Leadership and Worker Participation
    Kepemimpinan dan partisipasi aktif pekerja menjadi inti keberhasilan sistem K3.

  3. Planning
    Menentukan risiko dan peluang K3 serta menetapkan tujuan dan programnya.

  4. Support
    Meliputi kompetensi, komunikasi, dokumentasi, dan sumber daya yang memadai.

  5. Operation
    Mengendalikan aktivitas operasional melalui prosedur kerja aman, HIRADC, dan pengendalian kontraktor.

  6. Performance Evaluation
    Melakukan audit internal, pemantauan, dan pengukuran kinerja K3.

  7. Improvement
    Tindakan korektif, pencegahan, dan peningkatan berkelanjutan terhadap sistem K3.


4. Langkah-Langkah Implementasi ISO 45001 di Industri Energi

Implementasi ISO 45001 membutuhkan pendekatan sistematis dan dukungan dari seluruh lapisan organisasi. Langkah-langkah utamanya antara lain:

a. Komitmen Manajemen Puncak

Manajemen harus menetapkan kebijakan K3 yang jelas, mendukung budaya keselamatan, dan memastikan sumber daya memadai.

b. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (HIRADC)

Setiap area kerja harus dievaluasi untuk mengidentifikasi bahaya potensial dan menentukan langkah pengendaliannya.

c. Pelatihan dan Kompetensi

Karyawan, kontraktor, dan pihak terkait perlu mendapatkan pelatihan K3 sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

d. Pengendalian Operasional

Termasuk penggunaan APD standar, prosedur kerja aman (SOP), dan sistem izin kerja (Permit to Work).

e. Pelaporan dan Investigasi Insiden

Setiap insiden, termasuk near miss, harus dilaporkan dan dianalisis untuk mencegah terulangnya kejadian.

f. Audit Internal dan Tinjauan Manajemen

Audit dilakukan secara periodik untuk memastikan kesesuaian dan efektivitas sistem.

g. Peningkatan Berkelanjutan

Temuan audit dan laporan insiden dijadikan dasar untuk perbaikan sistem dan budaya keselamatan.


5. Studi Kasus: Penerapan di Pembangkit Listrik

Salah satu contoh implementasi ISO 45001 yang sukses adalah di PLTU Banjarsari, Sumatera Selatan. Perusahaan menerapkan sistem manajemen K3 berbasis ISO 45001 dengan fokus pada:

  • Program Behavior-Based Safety (BBS).

  • Simulasi keadaan darurat (Emergency Drill).

  • Evaluasi risiko pekerjaan berenergi tinggi seperti boiler maintenance.

  • Pelatihan rutin bagi seluruh pekerja dan kontraktor.

Hasilnya, tingkat kecelakaan kerja menurun signifikan, dan perusahaan memperoleh pengakuan dari Kementerian ESDM dalam kategori Zero Accident Award.


6. Tantangan Implementasi

Beberapa tantangan yang umum dihadapi perusahaan energi dalam menerapkan ISO 45001 antara lain:

  • Kurangnya kesadaran budaya K3 di tingkat pekerja lapangan.

  • Kompleksitas operasional dengan banyak kontraktor dan vendor.

  • Keterbatasan sumber daya manusia yang memahami sistem manajemen ISO.

  • Perubahan organisasi yang menyebabkan ketidakkonsistenan dalam pelaksanaan.

Solusinya adalah melalui pelibatan aktif manajemen, pelatihan berkelanjutan, dan digitalisasi sistem pelaporan K3.


7. Kesimpulan

Penerapan ISO 45001 di industri energi bukan sekadar memenuhi persyaratan sertifikasi, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk keselamatan, produktivitas, dan reputasi perusahaan. Dengan sistem yang terstruktur dan budaya K3 yang kuat, risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin.

Keberhasilan implementasi ISO 45001 ditentukan oleh komitmen seluruh pihak—dari pimpinan hingga operator lapangan—untuk menjadikan keselamatan sebagai nilai inti organisasi, bukan sekadar kepatuhan formalitas.

Tags: , , , ,

ISO 45001 di Industri Energi

Komentar

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.

Problem Solving & Decision Making

Diposting oleh Teguh Imam Santoso

Dalam kehidupan professional official maupun pribadi, problem solving & decision making adalah bagian yang tak terpisahkan dari setiap langkah yang diambil. Baik itu keputusan strategis di tingkat manajemen maupun keputusan operasional sehari-hari, kemampuan untuk memilih opsi terbaik dari berbagai alternatif merupakan ketrampilan yang menentukan arah dan hasil dari suatu tindakan. Decision making bukan hanya soal…

Selengkapnya
20 Apr

Electrical Safety Devices in Households

Diposting oleh admin

Electrical Safety Devices in Households Electrical safety devices play a crucial role in protecting homes from hazards such as electric shocks, fires, and damage to appliances. Despite the reliability of modern electrical systems, faults can occur due to various factors like overloading, faulty wiring, or environmental influences such as moisture. Safety devices are essential to…

Selengkapnya
13 Nov

Understanding Tribology

Diposting oleh admin

The Science of Friction, Wear, and Lubrication Introduction to Tribology Tribology, a branch of engineering and science, is the study of friction, wear, and lubrication. It plays a critical role in modern industries by improving machinery efficiency, reducing energy consumption, and enhancing durability. The term “tribology” is derived from the Greek word “tribos,” meaning “rubbing,”…

Selengkapnya
17 Jan

Predictive Analytics dalam Maintenance

Diposting oleh admin

Predictive Analytics dalam Maintenance: Transformasi Perawatan Aset di Era Digital Dalam dunia industri modern, keberhasilan operasional tidak hanya ditentukan oleh kemampuan memproduksi barang atau jasa, tetapi juga oleh bagaimana perusahaan menjaga keandalan asetnya. Downtime tak terduga bisa menjadi musuh besar karena mengakibatkan kerugian finansial, hilangnya produktivitas, dan bahkan reputasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, teknologi Predictive…

Selengkapnya
16 Sep

Lima Langkah Pemulihan Produksi Secara Cepat

Diposting oleh Teguh Imam Santoso

Laju produksi suatu pabrik diharap selalu terjaga seperti yang direncanakan. Pada kenyataannya, kendala di lapangan kadang mengalami penurunan yang kadang overlook. Kendala yang umum adalah keterlambatan dari sisi suply chain, bahan baku, atau kadang juga bisa disebabkan oleh masalah external affair seperti ormas, pemogokan. Yang mana hal itu dapat menyebabkan penurunan produksi. Di sisi lain,…

Selengkapnya
7 Jul

Stakeholder “Susah” Diatasi

Diposting oleh admin

Stakeholder “Susah” diatasi: Tantangan & Solusi dalam Proyek Dalam manajemen proyek, stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan, pengaruh, atau keterlibatan terhadap proyek. Namun, tidak semua stakeholder mudah diajak bekerja sama. Ada tipe-tipe stakeholder yang sulit diatasi — entah karena tuntutannya berlebihan, sikapnya negatif, atau sering mengubah prioritas. Jika tidak ditangani dengan tepat, stakeholder…

Selengkapnya
12 Aug

Technical Projects Documents Management

BACKGROUND: Every good project produces documentation that is well organized and easy to find. Return when information is needed to proceed to the next project phase or operation/maintenance process. It can be done manually although using software is much better. Nevertheless, it is very important that it shall exist & well managed   OBJECTIVES: This…

Rp 8.950.000
Tersedia

Maintenance & Reliability for Oil and Gas Upstream Operation

BACKGROUND: In Indonesia especially in the upstream oil and gas business as well as the manufacturing business and other heavy industries. There are similar problems where the age of the plant and the main equipment which statistically have the majority aging condition for more than 30 years. Problems of aging absolences and low qualifications of…

Rp 7.950.000
Tersedia

Pembersihan Persiapan Operasional Berbagai Sub-Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Termal

Background Pembangkit listrik tenaga termal memerlukan kinerja optimal dari berbagai sub-sistemnya untuk memastikan efisiensi, keandalan, dan keselamatan operasional. Kotoran seperti kerak, slag, biofouling, dan deposit karbon dapat mengurangi efisiensi sistem dan meningkatkan risiko kerusakan peralatan. Oleh karena itu, pembersihan sub-sistem secara rutin menjadi langkah penting dalam persiapan operasional pembangkit listrik. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan…

Rp 7.950.000
Tersedia

Oil & Gas Contract Management: Analysis of the Various Types of Production Sharing Agreement

BACKGROUND: Industri minyak dan gas bumi merupakan sektor strategis yang menghadirkan tantangan besar dalam pengelolaan kontrak. Production Sharing Contract (PSC) adalah salah satu bentuk kontrak yang sering digunakan dalam kerja sama antara pemerintah dan perusahaan minyak serta gas bumi (Oil & Gas Contract Management). PSC dirancang untuk memastikan pembagian keuntungan yang adil sekaligus mempromosikan investasi…

Rp 14.500.000
Tersedia
Diskon
13%

Variable Speed Drive

DESKRIPSI: Metode konvensional Throttling Valve (Pencekik Katup) yang diterapkan dalam sistem motor-pompa dengan beban berubah akan mengakibatkan pemborosan konsumsi energi listrik. Variable Speed Drive (VSD) adalah sebuah solusi untuk penghematan energi listrik berbasis teknologi elektronika daya. Keuntungan lain penggunaan VSD adalah dapat meningkatkan fleksibilitas produksi, meningkatkan umur komponen mekanik dan dapat mengatasi permasalahan Motor starting & Motor…

Rp 6.950.000 Rp 7.950.000
Tersedia

Sistem Kontrol RHVAC

LATAR BELAKANG: Fungsi Refrigeration Heating Ventilating and Air Conditioning (RHAC) adalah untuk mengendalikan kondisi udara di dalam ruang yang ditentukan seperti suhu, kelembaban, kualitas udara, pasokan udara segar dari luar untuk mengendalikan kadar oksigen dan karbon dioksida, dan terakhir, mengendalikan pergerakan udara atau aliran udara. Selama bertahun-tahun, AC telah berubah dari sekadar mendinginkan ruangan menjadi…

Rp 6.950.000
Tersedia

ISO 45001 di Industri Energi