- Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
Kesalahan Umum Maintenance Management: Pelajaran Berharga untuk Efisiensi Aset
Manajemen maintenance adalah salah satu fungsi vital dalam industri. Tujuannya bukan hanya menjaga mesin tetap beroperasi, tetapi juga memastikan umur aset panjang, biaya operasional terkendali, dan produksi berjalan tanpa hambatan. Namun, dalam praktiknya, banyak perusahaan masih terjebak dalam berbagai kesalahan yang membuat strategi maintenance tidak optimal.
Artikel ini membahas kesalahan umum dalam maintenance management yang perlu dihindari agar perusahaan bisa mencapai efisiensi dan keandalan operasional yang lebih baik.
1. Mengandalkan Maintenance Reaktif
Kesalahan paling umum adalah terlalu mengandalkan reaktif maintenance—menunggu mesin rusak baru diperbaiki. Strategi ini tampak sederhana, tetapi berisiko tinggi karena menyebabkan downtime mendadak, biaya perbaikan besar, dan gangguan jadwal produksi.
Solusi: Perusahaan perlu beralih ke pendekatan proaktif seperti preventive atau bahkan predictive maintenance yang berbasis data dan sensor.
2. Tidak Memiliki Rencana Maintenance yang Jelas
Banyak perusahaan melakukan perawatan tanpa perencanaan detail. Akibatnya, pekerjaan sering tidak terjadwal dengan baik, menumpuk pada waktu tertentu, atau malah terlewat.
Solusi: Buat Rencana Maintenance Berkala dengan jadwal inspeksi, penggantian komponen, serta evaluasi hasil perawatan. Sistem CMMS (Computerized Maintenance Management System) dapat membantu mengatur ini.
3. Dokumentasi yang Buruk
Kesalahan lain adalah kurangnya pencatatan detail pekerjaan maintenance. Tanpa dokumentasi, sulit untuk melakukan analisis tren kerusakan, menghitung KPI, atau menilai efektivitas strategi yang digunakan.
Solusi: Terapkan dokumentasi digital yang terintegrasi. Data historis maintenance sangat berharga untuk evaluasi root cause breakdown dan pengambilan keputusan berbasis data.
4. Mengabaikan KPI Maintenance
Tanpa indikator kinerja, manajemen maintenance berjalan tanpa arah. Perusahaan sering kali tidak mengukur MTTR (Mean Time to Repair), MTBF (Mean Time Between Failures), atau OEE (Overall Equipment Effectiveness).
Solusi: Tentukan KPI yang relevan, ukur secara konsisten, dan gunakan hasilnya untuk perbaikan berkelanjutan.
5. Kurang Fokus pada Manajemen Spare Part
Spare part sering kali menjadi bottleneck dalam perawatan. Ketiadaan suku cadang kritis saat dibutuhkan bisa memperpanjang downtime secara signifikan.
Solusi: Terapkan strategi Manajemen Spare Part berbasis risiko, dengan stok minimal untuk komponen vital dan kerja sama erat dengan vendor.
6. Tidak Melibatkan SDM Secara Optimal
Banyak perusahaan terlalu bergantung pada tim teknis, tanpa melibatkan operator atau manajemen dalam proses maintenance. Padahal, operator adalah pihak yang paling dekat dengan mesin sehari-hari.
Solusi: Bangun tim maintenance handal yang melibatkan berbagai level, termasuk operator, teknisi, hingga manajer. Program pelatihan juga harus rutin dilakukan.
7. Mengabaikan Safety dalam Maintenance
Kesalahan fatal lainnya adalah menganggap aspek keselamatan hanya formalitas. Tidak sedikit kecelakaan kerja terjadi saat perawatan, terutama pada shutdown maintenance.
Solusi: Pastikan Safety Management menjadi prioritas utama. Terapkan prosedur Permit to Work (PTW), Lockout Tagout (LOTO), penggunaan PPE, dan induksi keselamatan sebelum pekerjaan dimulai.
8. Tidak Menggunakan Teknologi Modern
Di era Industri 4.0, masih banyak perusahaan yang mengandalkan metode manual. Padahal, teknologi seperti IoT, predictive analytics, dan digital twin bisa memberikan visibilitas real-time terhadap kondisi mesin.
Solusi: Lakukan investasi bertahap pada teknologi digital untuk meningkatkan akurasi analisis dan efisiensi pekerjaan maintenance.
9. Kurangnya Evaluasi Root Cause Breakdown
Setelah terjadi kerusakan, banyak perusahaan langsung mengganti komponen tanpa mencari akar penyebabnya. Akibatnya, kerusakan bisa terulang kembali.
Solusi: Terapkan metode Root Cause Analysis (RCA) secara disiplin setiap kali terjadi breakdown signifikan.
10. Tekanan Waktu dan Over-Maintenance
Ada kalanya perusahaan terlalu sering melakukan preventive maintenance dengan jadwal terlalu padat. Alih-alih efisiensi, hal ini justru menambah biaya dan downtime yang tidak perlu.
Solusi: Gunakan data historis dan predictive analytics untuk menentukan frekuensi perawatan yang ideal, bukan sekadar mengikuti jadwal rutin.
Kesimpulan
Kesalahan dalam maintenance management sering kali bukan berasal dari teknologi yang kurang, melainkan dari kurangnya perencanaan, evaluasi, dan budaya disiplin. Mengandalkan maintenance reaktif, mengabaikan KPI, dokumentasi buruk, hingga tidak memperhatikan safety dapat berakibat fatal bagi operasional.
Untuk mencapai efisiensi dan keandalan aset, perusahaan harus membangun sistem maintenance yang terencana, terdokumentasi, berbasis data, serta menekankan kolaborasi tim dan keselamatan kerja. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum ini, manajemen maintenance dapat benar-benar menjadi strategi bisnis yang mendukung daya saing perusahaan.
Tags: #AssetManagement, #DowntimeReduction, #IndustrialMaintenance, #KPIManagement, #MaintenanceManagement, #MaintenanceTips, #PredictiveMaintenance, #PreventiveMaintenance, #RootCauseAnalysis, #SafetyFirst
Kesalahan Umum Maintenance Management: Pelajaran Berharga untuk Efisiensi Aset
Boiler, Tipe dan Sertifikasinya
Diposting oleh Teguh Imam SantosoDefinisi Boiler Boiler adalah bejana tertutup tempat air dipanaskan untuk menghasilkan uap atau air panas dengan energi panas dari bahan bakar. Uap atau air panas tersebut kemudian digunakan untuk berbagai keperluan, aplikasi industri termasuk pembangkit Listrik, memanaskan bangunan, dan mensterilkan peralatan. Boiler mengubah air menjadi uap atau air panas, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan,…
SelengkapnyaBad Habits Bikin Madesu
Diposting oleh Teguh Imam SantosoHindari 6 Bad Habits Bikin Madesu (Masa Depan Suram) dan cara menghindarinya. Sering kali, hal-hal besar yang mengubah hidup kita tidak datang dari satu momen dramatis, melainkan dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari. Bahkan kebiasaan sejak kecil yang diabaikan oleh orang tuanya. Tanpa disadari, beberapa kebiasaan sepele justru bisa menggerogoti masa depan kita…
SelengkapnyaMenggali Peluang Karir di Dunia Teknik Mesin
Diposting oleh adminTeknik mesin adalah salah satu disiplin teknik yang paling luas dan beragam, menawarkan berbagai peluang karir bagi lulusannya. Dengan kemajuan teknologi dan inovasi yang terus berkembang, kebutuhan akan insinyur mesin yang terampil semakin meningkat. Artikel ini akan membahas berbagai jalur karir yang dapat diambil oleh lulusan teknik mesin serta keterampilan yang diperlukan untuk sukses di…
SelengkapnyaElectrical Safety Devices in Households
Diposting oleh adminElectrical Safety Devices in Households Electrical safety devices play a crucial role in protecting homes from hazards such as electric shocks, fires, and damage to appliances. Despite the reliability of modern electrical systems, faults can occur due to various factors like overloading, faulty wiring, or environmental influences such as moisture. Safety devices are essential to…
SelengkapnyaMaintenance Management: Preventive vs Predictive
Diposting oleh adminDalam dunia industri dan manufaktur, manajemen pemeliharaan atau maintenance management adalah elemen krusial dalam memastikan keandalan, keselamatan, dan efisiensi peralatan produksi. Dua pendekatan utama dalam manajemen pemeliharaan yang sering dibandingkan adalah Preventive Maintenance (PM) dan Predictive Maintenance (PdM). Meskipun keduanya bertujuan untuk meminimalkan downtime dan kerusakan peralatan, pendekatan, kebutuhan sumber daya, dan teknologi yang digunakan…
SelengkapnyaLaporan Proyek Efektif
Diposting oleh adminLaporan Proyek Efektif: Kunci Transparansi dan Keberhasilan Proyek Dalam dunia manajemen proyek, laporan bukan sekadar dokumen formalitas. Laporan proyek berfungsi sebagai alat komunikasi utama yang menghubungkan tim proyek, manajemen, hingga para stakeholder. Melalui laporan, perkembangan, hambatan, risiko, dan capaian proyek dapat tersampaikan secara transparan dan akurat. Namun, tidak semua laporan memiliki nilai yang sama. Laporan…
Selengkapnya
Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.