- Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
Prosedur LOTO
Prosedur LOTO: Langkah-Langkah dan Studi Kasus
Dalam dunia industri, terutama di sektor manufaktur, kelistrikan, dan perawatan mesin, risiko kecelakaan akibat energi berbahaya sangat tinggi. Banyak kecelakaan serius terjadi saat pekerja melakukan perawatan atau perbaikan mesin yang tiba-tiba menyala atau melepaskan energi. Untuk mencegah hal ini, diterapkan prosedur LOTO (Lock Out Tag Out) yang menjadi standar global dalam program keselamatan kerja.
LOTO adalah prosedur pengamanan untuk memastikan bahwa mesin atau peralatan benar-benar dalam kondisi non-aktif sebelum dilakukan perbaikan, servis, atau perawatan. Prosedur ini bertujuan mencegah pelepasan energi berbahaya yang tidak disengaja.
Apa Itu LOTO (Lock Out Tag Out)?

https://en.wikipedia.org/wiki/Lockout%E2%80%93tagout
LOTO adalah metode pengendalian energi yang melibatkan:
-
Lock Out (Penguncian): Penguncian perangkat atau saklar dengan alat khusus seperti gembok LOTO, untuk mencegah pengoperasian mesin secara tidak sengaja.
-
Tag Out (Pemberian Label): Memberikan tanda atau label peringatan bahwa peralatan sedang dalam perawatan dan tidak boleh dioperasikan.
Prinsip utama LOTO adalah menonaktifkan sumber energi, mengunci pengendaliannya, dan memberikan tanda yang jelas untuk mencegah kecelakaan.
Jenis Energi yang Dikendalikan dalam LOTO
Prosedur LOTO diterapkan untuk mengendalikan berbagai jenis energi berbahaya, antara lain:
-
Listrik
-
Pneumatik (tekanan udara)
-
Hidrolik (tekanan cairan)
-
Energi mekanis (putaran, gesekan)
-
Energi panas
-
Gravitasi (benda jatuh atau bergerak)
-
Energi kimia (reaksi bahan kimia)
Langkah-Langkah Prosedur LOTO
Berikut adalah 6 langkah umum dalam penerapan prosedur LOTO:
1. Persiapan
Identifikasi semua sumber energi pada mesin atau peralatan yang akan diservis. Pastikan seluruh pekerja memahami potensi bahaya dari energi tersebut.
Contoh:
-
Sumber listrik dari panel utama.
-
Energi hidrolik dari pompa tekanan.
-
Energi pneumatik dari kompresor.
2. Pemberitahuan Kepada Pihak Terkait
Sampaikan kepada semua pihak bahwa mesin akan dimatikan untuk perawatan. Informasi ini penting untuk mencegah adanya pekerja lain yang mencoba mengoperasikan peralatan.
3. Matikan Peralatan
Lakukan penghentian mesin sesuai prosedur standar operasional (SOP) yang berlaku. Biasanya meliputi mematikan tombol ON/OFF, membuka saklar, atau memutus aliran energi.
4. Isolasi Sumber Energi
Isolasi semua sumber energi dengan cara:
-
Memutus daya listrik dari MCB atau breaker.
-
Mengosongkan tekanan pada sistem hidrolik atau pneumatik.
-
Menghentikan sumber energi mekanis atau gravitasi.
5. Pemasangan Lock Out dan Tag Out
Pasang alat pengunci (gembok LOTO) pada titik pengendalian energi. Sertakan label atau tanda (tag) yang memuat informasi:
-
Nama pekerja yang memasang LOTO.
-
Tanggal dan waktu pemasangan.
-
Alasan pemasangan LOTO.
6. Verifikasi Energi Nol (Zero Energy Verification)
Lakukan verifikasi bahwa tidak ada sisa energi yang tertinggal:
-
Coba nyalakan mesin (harus tidak berfungsi).
-
Periksa alat ukur tegangan untuk memastikan tidak ada arus listrik.
-
Pastikan tekanan hidrolik atau pneumatik benar-benar nol.
7. Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah dipastikan aman, baru pekerjaan perawatan atau perbaikan dapat dimulai.
8. Pelepasan Lock Out Tag Out
Setelah pekerjaan selesai:
-
Pastikan seluruh alat kerja dilepas.
-
Pasang kembali penutup pengaman.
-
Pastikan semua orang sudah menjauh dari area berbahaya.
-
Cabut gembok LOTO dan tag oleh pekerja yang memasangnya.
-
Kembalikan peralatan ke kondisi normal dan lakukan uji coba mesin.
Studi Kasus: Kecelakaan Akibat Tidak Menerapkan LOTO
Kasus 1: Cedera Serius di Industri Manufaktur
Seorang teknisi di sebuah pabrik tekstil sedang memperbaiki mesin pemotong kain. Saat perbaikan, mesin tidak dimatikan dari sumber listrik utama, hanya saklar biasa yang dimatikan. Ketika teknisi membersihkan bagian pemotong, rekan kerjanya tanpa sengaja menekan tombol start karena tidak mengetahui ada orang yang bekerja di dalam mesin.
Akibatnya, tangan teknisi terpotong parah dan harus diamputasi. Investigasi menemukan bahwa LOTO tidak diterapkan, dan SOP LOTO di perusahaan tersebut hanya sebatas dokumen, tanpa pelatihan dan implementasi di lapangan.
Kasus 2: Pekerja Tewas Terjepit di Pabrik Otomotif
Seorang pekerja kontrak tewas terjepit alat press besar di pabrik otomotif. Korban masuk ke area mesin untuk membersihkan sisa material, namun mesin tiba-tiba aktif karena tidak ada penguncian energi.
Penyebab utama insiden ini adalah:
-
Tidak diterapkannya prosedur LOTO.
-
Tidak ada pelatihan K3 bagi pekerja kontrak.
-
Supervisi yang lemah.
Pelajaran Penting dari Studi Kasus
-
LOTO bukan opsional, tapi wajib di semua pekerjaan perawatan mesin.
-
Semua pekerja, termasuk kontraktor, harus paham dan terlatih LOTO.
-
SOP LOTO harus diterapkan di lapangan, bukan sekadar formalitas di atas kertas.
-
Hanya pekerja yang memasang gembok yang boleh melepasnya.
Kesimpulan
Prosedur LOTO adalah langkah pencegahan kecelakaan yang sangat efektif dalam mengendalikan energi berbahaya. Meski sederhana, LOTO membutuhkan komitmen kuat dari semua pihak, mulai dari manajemen hingga operator.
Dengan menerapkan langkah-langkah LOTO secara disiplin dan memberikan pelatihan rutin, perusahaan tidak hanya melindungi aset, tetapi juga menjaga nyawa pekerja.
Ingat! LOTO bukan hanya prosedur, tetapi penyelamat nyawa. Jangan anggap remeh.
Prosedur LOTO
SMART vs HARD Goals
Diposting oleh adminSMART vs HARD Goals: Mana yang Lebih Efektif untuk Kesuksesan? Pendahuluan Menetapkan tujuan adalah langkah penting dalam pengembangan diri maupun karier. Tanpa tujuan yang jelas, seseorang mudah kehilangan arah, energi, dan motivasi. Selama ini, konsep SMART goals banyak dipakai untuk membantu merumuskan target yang terukur. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul konsep baru bernama HARD…
SelengkapnyaStakeholder “Susah” Diatasi
Diposting oleh adminStakeholder “Susah” diatasi: Tantangan & Solusi dalam Proyek Dalam manajemen proyek, stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan, pengaruh, atau keterlibatan terhadap proyek. Namun, tidak semua stakeholder mudah diajak bekerja sama. Ada tipe-tipe stakeholder yang sulit diatasi — entah karena tuntutannya berlebihan, sikapnya negatif, atau sering mengubah prioritas. Jika tidak ditangani dengan tepat, stakeholder…
SelengkapnyaMarginal Field Development
Diposting oleh Teguh Imam SantosoMarginal Field Development merupakan solusi Produksi Migas dari Lapangan Kecil. Hal ini menjadi topik penting dalam industri migas modern. Lapangan marginal adalah lapangan migas berukuran kecil dengan cadangan terbatas sehingga dianggap kurang ekonomis untuk dikembangkan. Namun, dengan teknologi dan strategi tepat, lapangan marginal tetap bisa menghasilkan keuntungan. Banyak negara, termasuk Indonesia, kini mendorong pengembangan lapangan…
SelengkapnyaPLTU, PLTA, PLTS, dan PLT Geothermal
Diposting oleh Teguh Imam SantosoIndonesia merupakan negara dengan potensi energi yang sangat besar, baik dari sumber energi fosil maupun terbarukan. Untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, berbagai jenis pembangkit listrik digunakan. Beberapa di antaranya adalah PLTU, PLTA, PLTS, dan PLT Geothermal. Dari segi operasional, masing-masing memiliki karakteristik operasional yang unik, dengan keunggulan dan tantangannya tersendiri. Seperti kita mungkin tahu PLTU…
SelengkapnyaTransformasi Digital: Mengoptimalkan Bisnis dengan Teknologi Informasi
Diposting oleh adminTransformasi digital telah menjadi salah satu pilar utama dalam mengoptimalkan bisnis di era modern. Dengan semakin pesatnyaperkembangan teknologi informasi, perusahaan dituntut untuk mengadopsi inovasi teknologi agar tetap relevan dan kompetitif di pasar. Transformasi ini tidak hanya berkaitan dengan implementasi teknologi baru, tetapi juga melibatkan perubahan mendasar dalam cara perusahaan beroperasi, berinteraksi dengan pelanggan,…
SelengkapnyaHR Key Performance Indicator
Diposting oleh Teguh Imam SantosoHR Key Performance Indicator (KPI) adalah alat ukur yang digunakan perusahaan untuk menilai efektivitas dan efisiensi fungsi Human Resources (HR). Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, HR tidak hanya bertugas mengelola administrasi karyawan, tetapi juga harus mampu mendukung strategi perusahaan melalui pencapaian kinerja yang terukur. Dengan adanya HR KPI, perusahaan dapat memastikan bahwa fungsi HR…
Selengkapnya
Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.