• Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
Beranda » Blog » SMART vs HARD Goals

SMART vs HARD Goals

Diposting pada 11 October 2025 oleh admin / Dilihat: 50 kali / Kategori: , ,
SMART vs HARD Goals

SMART vs HARD Goals

SMART vs HARD Goals: Mana yang Lebih Efektif untuk Kesuksesan?


Pendahuluan

Menetapkan tujuan adalah langkah penting dalam pengembangan diri maupun karier. Tanpa tujuan yang jelas, seseorang mudah kehilangan arah, energi, dan motivasi. Selama ini, konsep SMART goals banyak dipakai untuk membantu merumuskan target yang terukur. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul konsep baru bernama HARD goals, yang diyakini lebih emosional dan memotivasi.

Lalu, apa perbedaan keduanya? Apakah SMART goals sudah cukup, atau HARD goals justru lebih relevan di era penuh distraksi ini?


Mengenal SMART Goals

SMART adalah singkatan dari:

  1. Specific (Spesifik) → Tujuan harus jelas dan tidak ambigu.

  2. Measurable (Terukur) → Ada indikator kuantitatif untuk mengukur progres.

  3. Achievable (Dapat Dicapai) → Target realistis sesuai kemampuan.

  4. Relevant (Relevan) → Tujuan selaras dengan prioritas hidup/karier.

  5. Time-bound (Batas Waktu) → Harus ada deadline untuk menjaga fokus.

Contoh: “Saya ingin menyelesaikan membaca 12 buku pengembangan diri dalam 12 bulan.”

SMART goals membantu orang membuat target terstruktur, realistis, dan jelas. Namun, kelemahannya adalah terkadang terlalu logis dan kurang memicu keterlibatan emosional.


Mengenal HARD Goals

HARD diperkenalkan oleh Mark Murphy, penulis Hard Goals: The Secret to Getting from Where You Are to Where You Want to Be. Berbeda dengan SMART, HARD lebih menekankan pada aspek emosional dan motivasional.

HARD adalah singkatan dari:

  1. Heartfelt (Menyentuh Hati) → Tujuan harus memberi makna emosional yang kuat.

  2. Animated (Terbayang Jelas) → Tujuan divisualisasikan seakan sudah tercapai.

  3. Required (Dibutuhkan) → Ada sense of urgency bahwa tujuan ini wajib dicapai.

  4. Difficult (Menantang) → Tujuan harus cukup sulit untuk memacu usaha maksimal.

Contoh: “Saya ingin menulis dan menerbitkan buku dalam 12 bulan, karena ini adalah impian masa kecil yang akan memberi inspirasi bagi banyak orang.”


Perbedaan Utama SMART vs HARD Goals

Aspek SMART Goals HARD Goals
Fokus Logis, realistis, terukur Emosional, motivasional, menantang
Cocok untuk Target kerja, proyek jangka pendek Impian besar, tujuan jangka panjang
Kekuatan Struktur dan kejelasan Energi emosional dan ketangguhan
Potensi Kelemahan Bisa terlalu “dingin” dan membosankan Bisa terasa terlalu sulit bagi pemula

Kapan Menggunakan SMART Goals?

SMART lebih tepat digunakan untuk:

  • Menyusun target kerja (misalnya KPI tahunan).

  • Membagi tujuan besar menjadi milestone kecil.

  • Mengelola proyek yang membutuhkan ketelitian.

Contoh: meningkatkan penjualan 20% dalam 6 bulan.


Kapan Menggunakan HARD Goals?

HARD lebih cocok untuk:

  • Mengejar impian besar yang butuh motivasi tinggi.

  • Perubahan besar dalam hidup (misalnya pindah karier, membangun bisnis, menulis buku).

  • Situasi ketika seseorang mudah kehilangan semangat dan butuh alasan emosional kuat.


Menggabungkan SMART dan HARD Goals

Alih-alih memilih salah satu, kita bisa menggabungkan keduanya.

  • Gunakan HARD untuk menemukan “why” atau alasan emosional di balik tujuan.

  • Gunakan SMART untuk membuat rencana eksekusi yang konkret.

Contoh:

  • HARD → “Saya ingin menulis buku karena itu impian seumur hidup saya.”

  • SMART → “Saya akan menulis 500 kata setiap hari, agar dalam 6 bulan draft selesai.”

Dengan kombinasi ini, tujuan menjadi bermakna sekaligus terukur.


Tips Menerapkan SMART dan HARD Goals

  1. Tulis tujuan Anda → Jangan hanya di kepala. Menulis membantu memperjelas niat.

  2. Visualisasikan hasilnya → Rasakan seolah-olah sudah tercapai.

  3. Buat sistem pendukung → Gunakan habit tracker atau accountability partner.

  4. Rayakan progres kecil → Ini menjaga motivasi jangka panjang.

  5. Evaluasi berkala → Sesuaikan strategi bila ada hambatan.


Kesimpulan

Baik SMART maupun HARD goals memiliki kelebihan masing-masing. SMART membantu membuat target yang realistis, jelas, dan mudah dievaluasi. Sementara HARD memberi semangat emosional yang kuat untuk melewati rintangan.

Jika digabungkan, keduanya menciptakan formula ampuh: tujuan yang bermakna secara emosional sekaligus terukur secara praktis. Dengan demikian, Anda tidak hanya tahu apa yang harus dicapai, tapi juga mengapa itu penting bagi hidup Anda.

SMART vs HARD Goals

Komentar

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.

Pelatihan Terbaik dari PT Fiqry Jaya Manunggal

Diposting oleh admin

Tingkatkan Kompetensi Anda dengan Pelatihan Terbaik dari PT Fiqry Jaya Manunggal Di era industri yang terus berkembang, peningkatan keterampilan dan pengetahuan menjadi kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif. PT Fiqry Jaya Manunggal hadir untuk memenuhi kebutuhan pelatihan di berbagai sektor industri di Indonesia, termasuk Oil & Gas, Pembangkit Listrik, Petrokimia, dan Tambang. Kami menawarkan berbagai program…

Selengkapnya
3 Jan

Safety Talk

Diposting oleh admin

Safety Talk: Topik Harian yang Efektif dan Menarik Pengantar Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan fondasi penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan. Salah satu metode komunikasi paling efektif dalam membudayakan K3 adalah melalui Safety Talk atau yang juga dikenal dengan toolbox meeting. Safety Talk adalah diskusi singkat yang dilakukan secara rutin,…

Selengkapnya
8 Aug

Rencana Maintenance Berkala

Diposting oleh admin

Rencana Maintenance Berkala: Fondasi Keandalan Aset Industri Dalam dunia industri yang sarat dengan persaingan, keandalan peralatan menjadi faktor krusial untuk menjaga produktivitas, efisiensi biaya, serta keamanan kerja. Salah satu kunci dalam menjaga performa aset adalah dengan menyusun Rencana Maintenance Berkala (Scheduled Maintenance Plan). Tanpa rencana yang sistematis, kegiatan perawatan cenderung bersifat reaktif, yang justru berujung…

Selengkapnya
25 Aug

Manfaat Membaca Buku 1 Jam per Hari untuk Profesional Sibuk

Diposting oleh admin

Self Development: Manfaat Membaca Buku 1 Jam per Hari untuk Profesional Sibuk Di tengah kesibukan kerja, rapat tak henti, dan tumpukan deadline, banyak profesional merasa tidak punya waktu untuk membaca buku. Padahal, membiasakan diri membaca buku minimal 1 jam per hari bisa menjadi investasi luar biasa untuk pengembangan diri (self development) yang berdampak langsung pada…

Selengkapnya
8 Jul

Peran IT dalam Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Diposting oleh admin

Dalam era digital saat ini, pengalaman pelanggan (customer experience) menjadi faktor kunci yang menentukan keberhasilan suatu bisnis. Teknologi Informasi (IT) memegang peran vital dalam menciptakan interaksi yang positif antara perusahaan dan pelanggan. Berikut adalah beberapa cara IT berkontribusi dalam meningkatkan pengalaman pelanggan. Personalisasi Layanan Sistem manajemen pelanggan (CRM) dan analitik data memungkinkan perusahaan untuk memahami…

Selengkapnya
28 Oct

Bearing dan Pelumasan

Diposting oleh admin

Bearing adalah salah satu komponen vital dalam berbagai jenis mesin. Fungsinya sangat penting karena mendukung pergerakan yang halus dan efisien pada poros atau komponen berputar lainnya. Namun, untuk menjaga kinerja bearing tetap optimal, dibutuhkan pelumasan yang tepat. Tanpa pelumasan yang memadai, bearing dapat cepat aus dan rusak, mengakibatkan penurunan kinerja mesin dan peningkatan biaya perawatan….

Selengkapnya
12 Sep

Relay Protection

BACKGROUND: Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay…

Rp 7.950.000
Tersedia

Business Continuity Management

BACKGROUND: In today’s fast-paced and interconnected world, businesses face an array of challenges, from natural disasters to cyberattacks and global pandemics. Business Continuity Management (BCM) is a critical discipline that helps organizations identify potential threats and mitigate their impact. By implementing a structured BCM framework, businesses can ensure that critical operations continue to function during…

Rp 7.950.000
Tersedia

Integrity Chemical Treatment

Background: Dalam industri migas, Integrity Chemical Treatment & Management menjadi fondasi utama dalam menjaga keberlangsungan operasi, efisiensi produksi, dan keselamatan kerja. Salah satu aspek penting dalam pengelolaan integritas aset adalah pemilihan dan penggunaan chemical treatment. Treatment ini  tepat untuk mengatasi berbagai tantangan seperti emulsi, wax, scale, korosi, dan pembentukan hydrate. Ketepatan dalam diagnosis dan penanganan…

Rp 7.950.000
Tersedia

Integrated Production Optimization

Background & Objectives: A production system is the system that transports reservoir fluid from the subsurface to the surface and separates it into oil, gas, and water. From there the oil and gas streams are treated if necessary and prepared for sale or transport from the field. Any water produced will also treated and prepared…

Rp 8.950.000
Tersedia

Pemeliharaan Proteksi Peralatan Elektrikal & Supervisory Pembangkit

BACKGROUND: Peralatan elektrikal pada pembangkit listrik merupakan elemen vital dalam menjaga kontinuitas operasi, keamanan, dan efisiensi sistem. Salah satu komponen utama dalam sistem elektrikal adalah proteksi peralatan yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegah potensi gangguan atau kerusakan yang dapat menyebabkan downtime maupun kecelakaan kerja. Selain itu, sistem supervisory memastikan pengawasan dan kendali berjalan secara optimal…

Rp 7.950.000
Tersedia
Diskon
4%

Teknisi Bekerja di Ketinggian – BNSP

Latar Belakang: Seseorang yang bekerja di atas ketinggian lebih dari 2 meter mempunyai resiko terhadap keselamatan dirinya maupun orang lain. Oleh karena itu sebaiknya mereka sudah mengikuti pelatihan dan mempunyai sertifikat sebagai teknisi bekerja di ketinggian misal dari BNSP sebagai certifiying body. Pelatihan ini perlu diikuti oleh setiap tenaga kerja yang bekerja sebagai Teknisi Bekerja…

Rp 6.000.000 Rp 6.250.000
Tersedia

SMART vs HARD Goals