• Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
Beranda » Blog » HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya

HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya

Diposting pada 28 June 2025 oleh admin / Dilihat: 166 kali / Kategori: ,

HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya dalam Sistem HSE

Dalam dunia kerja, terutama di industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, dan sektor energi, aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi prioritas utama. Salah satu tools penting dalam sistem manajemen HSE (Health, Safety, and Environment) adalah HIRADC, singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control. Artikel ini akan membahas pengertian HIRADC, pentingnya dalam sistem HSE, serta contoh dan cara penyusunannya secara sistematis.


Apa Itu HIRADC?

HIRADC adalah proses sistematis yang digunakan untuk:

  1. Mengidentifikasi Bahaya (Hazard Identification)
    Menentukan potensi bahaya yang mungkin muncul dalam suatu aktivitas atau proses kerja.

  2. Menilai Risiko (Risk Assessment)
    Menentukan tingkat risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya.

  3. Menentukan Pengendalian (Determining Control)
    Menetapkan tindakan pengendalian untuk mengeliminasi atau meminimalkan risiko ke level yang dapat diterima.

HIRADC merupakan bagian krusial dalam sistem manajemen K3 karena memastikan bahwa semua potensi bahaya telah dipetakan dan dikendalikan sebelum suatu pekerjaan dilakukan.


Mengapa HIRADC Penting?

Beberapa alasan utama mengapa HIRADC harus disusun dan diimplementasikan adalah:

  • Mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
    Dengan mengetahui bahaya lebih awal, tindakan preventif bisa segera diambil.

  • Mendukung kepatuhan hukum
    Banyak regulasi K3 mewajibkan pelaksanaan risk assessment sebagai bagian dari prosedur kerja aman.

  • Menjadi dasar penyusunan SOP dan Izin Kerja
    SOP (Standard Operating Procedure) yang aman disusun berdasarkan analisis risiko dari HIRADC.

  • Menumbuhkan budaya K3 di tempat kerja
    Karyawan akan terbiasa berpikir kritis terhadap potensi bahaya dan berperilaku aman.


Langkah-langkah Penyusunan HIRADC

Penyusunan HIRADC memerlukan keterlibatan tim lintas fungsi dan pendekatan sistematis. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti:

1. Identifikasi Aktivitas Kerja

Tuliskan secara rinci seluruh aktivitas kerja di suatu area atau proses, misalnya: pemotongan logam, pengelasan, perawatan mesin, pembersihan tangki, dll.

2. Identifikasi Bahaya (Hazard)

Setiap aktivitas dievaluasi untuk melihat apa potensi bahayanya. Bahaya dapat diklasifikasikan menjadi:

  • Fisik (panas, kebisingan, radiasi)

  • Kimia (uap, gas beracun)

  • Biologi (virus, bakteri)

  • Ergonomi (postur tidak wajar)

  • Psikososial (tekanan kerja berlebih)

3. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko dilakukan berdasarkan dua parameter utama:

  • Likelihood (Kemungkinan Terjadi): skala 1–5

  • Severity (Keparahan Dampak): skala 1–5

Contoh:
Jika aktivitas pengelasan memiliki kemungkinan terbakar (Likelihood = 4) dan dampaknya bisa fatal (Severity = 5), maka skor risikonya adalah 4 x 5 = 20.

Berdasarkan skor total, risiko dikategorikan:

  • Rendah (1–6): bisa diterima, kontrol minimum

  • Sedang (7–12): kontrol tambahan diperlukan

  • Tinggi (13–25): tindakan segera, kemungkinan hentikan pekerjaan

4. Menentukan Tindakan Pengendalian

Gunakan prinsip hierarki pengendalian risiko:

  1. Eliminasi bahaya

  2. Substitusi (mengganti bahan/alat lebih aman)

  3. Rekayasa teknis (penambahan pelindung)

  4. Administratif (SOP, pelatihan, rotasi kerja)

  5. Alat Pelindung Diri (APD)

Tindakan pengendalian harus didokumentasikan dan dilaksanakan dengan konsisten.

5. Dokumentasi dan Review

Semua hasil HIRADC dituangkan dalam dokumen tabel yang mudah dibaca dan digunakan. HIRADC harus ditinjau ulang secara berkala atau saat terjadi perubahan proses, insiden, atau setelah audit internal.


Contoh Tabel HIRADC Sederhana

No Aktivitas Kerja Bahaya Dampak L (1–5) S (1–5) Skor Tingkat Risiko Pengendalian yang Ada Rencana Tindakan
1 Pengelasan besi Percikan api Luka bakar 4 3 12 Sedang APD, pelatihan Tambah tirai las
2 Pembersihan tangki Gas beracun Keracunan, kematian 5 5 25 Tinggi Ventilasi, SCBA Permit to Work
3 Pengangkatan barang Postur membungkuk Cedera punggung 3 3 9 Sedang SOP angkat beban Pelatihan manual handling

Tips Praktis dalam Menyusun HIRADC

  • Libatkan pekerja langsung dalam proses identifikasi bahaya karena mereka paling tahu kondisi lapangan.

  • Gunakan inspeksi langsung ke lapangan untuk mendeteksi bahaya tersembunyi.

  • Perbaharui HIRADC secara berkala, terutama setelah insiden atau perubahan prosedur kerja.

  • Sosialisasikan hasil HIRADC kepada seluruh tim kerja, agar mereka paham dan patuh terhadap tindakan pengendalian.


Penutup

HIRADC adalah alat fundamental dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja yang berisiko. Dengan menyusun HIRADC secara sistematis, tidak hanya perusahaan yang terlindungi dari potensi kerugian, tetapi juga para pekerja yang menjadi aset utama organisasi. Implementasi HIRADC yang baik mencerminkan komitmen perusahaan terhadap budaya HSE yang kuat dan berkelanjutan.

HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya

Komentar

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.

JIT untuk Industri Anda

Diposting oleh admin

Just In Time (JIT) untuk Industri Anda: Strategi Efisiensi & Tantangannya Dalam dunia industri yang kompetitif, efisiensi operasional adalah kunci utama untuk mempertahankan daya saing. Salah satu metode manajemen yang populer untuk mencapai efisiensi tersebut adalah Just In Time (JIT). Konsep ini berfokus pada pengurangan inventaris, meminimalkan limbah (waste), serta meningkatkan produktivitas dan arus kas…

Selengkapnya
17 Jul

Daily Meeting Tingkatkan Output

Diposting oleh Teguh Imam Santoso

Daily meeting seharusnya tingkatkan output kerja. Dalam dunia kerja modern, rapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas profesional. Namun, tidak semua rapat membawa hasil positif. Banyak orang justru menganggap meeting sebagai beban, bukan solusi. Waktu kerja yang seharusnya produktif habis untuk diskusi panjang tanpa keputusan jelas. Kondisi ini sering terjadi ketika pertemuan tidak memiliki…

Selengkapnya
31 Oct

Team Empowerment

Diposting oleh Teguh Imam Santoso

Team Empowerment: Membangkitkan Semangat Team Member Team Empowerment adalah kunci untuk membangun tim yang solid, produktif, dan penuh energi positif. Dalam dunia kerja modern, khususnya bagi Gen-Z yang mulai mendominasi workforce, semangat kerja tidak hanya ditentukan oleh gaji, tetapi juga oleh suasana kerja, engagement, dan rasa memiliki dalam tim. Ketika semangat team member terjaga, kinerja…

Selengkapnya
10 Sep

Proses Industri Minyak Hulu ke Hilir

Diposting oleh Teguh Imam Santoso

Kita akan membahas proses produksi minyak hulu ke hilir, mencakup tahapan eksplorasi, pengolahan, hingga distribusi akhir. Fakta menariknya, proses ini melibatkan banyak teknologi, modal besar, dan perencanaan jangka panjang. Minyak bumi merupakan sumber daya energi yang sangat vital bagi kehidupan modern. Kita menggunakannya untuk bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, pelumas mesin, bahan kimia, dan banyak…

Selengkapnya
1 Jul

K3 Berbasis Perilaku

Diposting oleh admin

  K3 Berbasis Perilaku (Behavior Based Safety): Teknik Penerapan di Lapangan Dalam dunia kerja modern, pendekatan keselamatan kerja tidak lagi cukup hanya mengandalkan prosedur, alat pelindung diri (APD), atau pengawasan teknis. Sekitar 80–90% kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku tidak aman (unsafe behavior). Oleh karena itu, pendekatan K3 Berbasis Perilaku atau Behavior Based Safety (BBS) menjadi…

Selengkapnya
4 Aug

Mengenal Berbagai Jenis Pembangkit Listrik

Diposting oleh admin

Mengenal Berbagai Jenis Pembangkit Listrik Pembangkit listrik adalah fasilitas yang menghasilkan energi listrik dari berbagai sumber. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi, penting untuk memahami berbagai jenis pembangkit listrik yang ada. Berikut adalah beberapa jenis pembangkit listrik yang umum digunakan: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pembangkit listrik ini menggunakan uap air untuk memutar turbin. Uap…

Selengkapnya
24 Oct

Asset Performance Management with TPM

BACKGROUND: When it comes down to the nuts and bolts of industry success, nothing quite matches the importance of Asset Performance Management: Maximizing Equipment Efficiency and Reliability. In a world where operational downtime is not an option, ensuring your assets are running at peak performance isn’t just beneficial; it’s critical. Diving deep into making our…

Rp 7.950.000
Tersedia

PLC Wiring Diagram

BACKGROUND: Programmable Logic Controller (PLC) adalah salah satu teknologi utama dalam dunia otomasi industri, yang memainkan peran penting dalam pengendalian dan pemantauan berbagai proses. Salah satu aspek fundamental dalam pengoperasian PLC adalah pemahaman tentang wiring diagram yang tepat. Wiring diagram yang baik tidak hanya memastikan konektivitas sistem yang andal tetapi juga membantu mengurangi risiko kegagalan…

Rp 7.950.000
Tersedia

Lock Out Tag Out (LOTO)

BACKGROUND: Tag Out & Lock Out (LOTO) adalah prosedur keselamatan kerja yang bertujuan untuk melindungi pekerja dari potensi bahaya akibat pelepasan energi yang tidak terduga saat melakukan perawatan atau perbaikan peralatan. LOTO tidak hanya berlaku untuk tim Electrical, tetapi juga penting bagi tim Production, Operation, Maintenance, dan Instrument, karena setiap sistem dalam industri Oil &…

Rp 6.950.000
Tersedia

Safety Shutdown System

BACKGROUND: Safety Shutdown Systems (SSS) are critical in ensuring the safe operation of industrial plants, machinery, and equipment. These systems are designed to automatically detect hazardous conditions and initiate a controlled shutdown to prevent accidents, equipment damage, or catastrophic failures. In industries such as oil and gas, manufacturing, and power generation, where processes often operate…

Rp 7.950.000
Tersedia

Comprehensive PSC Accounting Training

PSC Accounting with the current issues Gross Split and Oil & Gas Law revisions BACKGROUND: The oil and gas industry operates within a highly complex and dynamic regulatory environment, significantly shaped by changes in Production Sharing Contracts (PSC) and legislative reforms. The shift from the traditional Cost Recovery model to the Gross Split scheme has…

Rp 14.500.000
Tersedia

Power Plant Waste Water Teatment (WWT)

BACKGROUND: Pengelolaan Air Limbah (WWT) sangat perlu dilakukan sejalan dengan program Q-HSE dan operasional, terutama industri skala besar. Disamping itu Waste Water Treatment adalah suatu kewajiban menurut peraturan perundangan di Indonesia. Mengacu kepada regulasi pemerintah terbaru PP 22 tahun 2021, tentang perlindungan lingkungan bahwa semua industry harus mematuhi baku mutu yang telah di tetapkan. Regulasi…

Rp 6.950.000
Tersedia

HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya