- Selamat datang di website PT Fiqry Jaya Manunggal. Semoga anda senantiasa sehat afiat. Kami siap melayani anda
HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya
HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya dalam Sistem HSE
Dalam dunia kerja, terutama di industri manufaktur, konstruksi, pertambangan, dan sektor energi, aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi prioritas utama. Salah satu tools penting dalam sistem manajemen HSE (Health, Safety, and Environment) adalah HIRADC, singkatan dari Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control. Artikel ini akan membahas pengertian HIRADC, pentingnya dalam sistem HSE, serta contoh dan cara penyusunannya secara sistematis.
Apa Itu HIRADC?
HIRADC adalah proses sistematis yang digunakan untuk:
-
Mengidentifikasi Bahaya (Hazard Identification)
Menentukan potensi bahaya yang mungkin muncul dalam suatu aktivitas atau proses kerja. -
Menilai Risiko (Risk Assessment)
Menentukan tingkat risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya. -
Menentukan Pengendalian (Determining Control)
Menetapkan tindakan pengendalian untuk mengeliminasi atau meminimalkan risiko ke level yang dapat diterima.
HIRADC merupakan bagian krusial dalam sistem manajemen K3 karena memastikan bahwa semua potensi bahaya telah dipetakan dan dikendalikan sebelum suatu pekerjaan dilakukan.
Mengapa HIRADC Penting?
Beberapa alasan utama mengapa HIRADC harus disusun dan diimplementasikan adalah:
-
Mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Dengan mengetahui bahaya lebih awal, tindakan preventif bisa segera diambil. -
Mendukung kepatuhan hukum
Banyak regulasi K3 mewajibkan pelaksanaan risk assessment sebagai bagian dari prosedur kerja aman. -
Menjadi dasar penyusunan SOP dan Izin Kerja
SOP (Standard Operating Procedure) yang aman disusun berdasarkan analisis risiko dari HIRADC. -
Menumbuhkan budaya K3 di tempat kerja
Karyawan akan terbiasa berpikir kritis terhadap potensi bahaya dan berperilaku aman.
Langkah-langkah Penyusunan HIRADC
Penyusunan HIRADC memerlukan keterlibatan tim lintas fungsi dan pendekatan sistematis. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti:
1. Identifikasi Aktivitas Kerja
Tuliskan secara rinci seluruh aktivitas kerja di suatu area atau proses, misalnya: pemotongan logam, pengelasan, perawatan mesin, pembersihan tangki, dll.
2. Identifikasi Bahaya (Hazard)
Setiap aktivitas dievaluasi untuk melihat apa potensi bahayanya. Bahaya dapat diklasifikasikan menjadi:
-
Fisik (panas, kebisingan, radiasi)
-
Kimia (uap, gas beracun)
-
Biologi (virus, bakteri)
-
Ergonomi (postur tidak wajar)
-
Psikososial (tekanan kerja berlebih)
3. Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko dilakukan berdasarkan dua parameter utama:
-
Likelihood (Kemungkinan Terjadi): skala 1–5
-
Severity (Keparahan Dampak): skala 1–5
Contoh:
Jika aktivitas pengelasan memiliki kemungkinan terbakar (Likelihood = 4) dan dampaknya bisa fatal (Severity = 5), maka skor risikonya adalah 4 x 5 = 20.
Berdasarkan skor total, risiko dikategorikan:
-
Rendah (1–6): bisa diterima, kontrol minimum
-
Sedang (7–12): kontrol tambahan diperlukan
-
Tinggi (13–25): tindakan segera, kemungkinan hentikan pekerjaan
4. Menentukan Tindakan Pengendalian
Gunakan prinsip hierarki pengendalian risiko:
-
Eliminasi bahaya
-
Substitusi (mengganti bahan/alat lebih aman)
-
Rekayasa teknis (penambahan pelindung)
-
Administratif (SOP, pelatihan, rotasi kerja)
-
Alat Pelindung Diri (APD)
Tindakan pengendalian harus didokumentasikan dan dilaksanakan dengan konsisten.
5. Dokumentasi dan Review
Semua hasil HIRADC dituangkan dalam dokumen tabel yang mudah dibaca dan digunakan. HIRADC harus ditinjau ulang secara berkala atau saat terjadi perubahan proses, insiden, atau setelah audit internal.
Contoh Tabel HIRADC Sederhana
No | Aktivitas Kerja | Bahaya | Dampak | L (1–5) | S (1–5) | Skor | Tingkat Risiko | Pengendalian yang Ada | Rencana Tindakan |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Pengelasan besi | Percikan api | Luka bakar | 4 | 3 | 12 | Sedang | APD, pelatihan | Tambah tirai las |
2 | Pembersihan tangki | Gas beracun | Keracunan, kematian | 5 | 5 | 25 | Tinggi | Ventilasi, SCBA | Permit to Work |
3 | Pengangkatan barang | Postur membungkuk | Cedera punggung | 3 | 3 | 9 | Sedang | SOP angkat beban | Pelatihan manual handling |
Tips Praktis dalam Menyusun HIRADC
-
Libatkan pekerja langsung dalam proses identifikasi bahaya karena mereka paling tahu kondisi lapangan.
-
Gunakan inspeksi langsung ke lapangan untuk mendeteksi bahaya tersembunyi.
-
Perbaharui HIRADC secara berkala, terutama setelah insiden atau perubahan prosedur kerja.
-
Sosialisasikan hasil HIRADC kepada seluruh tim kerja, agar mereka paham dan patuh terhadap tindakan pengendalian.
Penutup
HIRADC adalah alat fundamental dalam memastikan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja yang berisiko. Dengan menyusun HIRADC secara sistematis, tidak hanya perusahaan yang terlindungi dari potensi kerugian, tetapi juga para pekerja yang menjadi aset utama organisasi. Implementasi HIRADC yang baik mencerminkan komitmen perusahaan terhadap budaya HSE yang kuat dan berkelanjutan.
HIRADC: Contoh dan Cara Penyusunannya
TQM dan Penerapannya
Diposting oleh Teguh Imam SantosoTotal Quality Management (TQM) dan penerapannya adalah pendekatan manajemen yang menekankan pada kualitas sebagai prioritas utama dalam setiap aspek operasional organisasi. Fokus utamanya adalah menciptakan budaya kerja yang mengedepankan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan kepuasan pelanggan. TQM bukan hanya tentang produk akhir, tetapi mencakup proses, sistem, dan bahkan budaya kerja. TQM bertujuan agar setiap elemen…
SelengkapnyaWells Stimulation
Diposting oleh Teguh Imam SantosoApa itu Oil & Gas Wells Stimulation? Dalam industri migas, istilah simulasi reservoir sering digunakan untuk memahami aliran fluida dalam batuan. Namun, ada teknologi lain yang sangat penting, yaitu Oil & Gas Wells Stimulation. Teknik ini merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas sumur minyak dan gas yang mengalami penurunan. Stimulation dilakukan dengan cara memperbaiki permeabilitas batuan…
SelengkapnyaMengenal Berbagai Jenis Pembangkit Listrik
Diposting oleh adminMengenal Berbagai Jenis Pembangkit Listrik Pembangkit listrik adalah fasilitas yang menghasilkan energi listrik dari berbagai sumber. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi, penting untuk memahami berbagai jenis pembangkit listrik yang ada. Berikut adalah beberapa jenis pembangkit listrik yang umum digunakan: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pembangkit listrik ini menggunakan uap air untuk memutar turbin. Uap…
SelengkapnyaPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)
Diposting oleh adminApa Itu Rekayasa Perangkat Lunak? Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) adalah disiplin ilmu yang berfokus pada proses perencanaan, pembuatan, pengujian, dan pemeliharaan perangkat lunak berkualitas tinggi dengan cara yang sistematis dan efisien. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan pengguna, berfungsi secara optimal, dan dapat dipelihara dalam jangka panjang. Dalam dunia yang…
SelengkapnyaTransformasi Digital: Mengoptimalkan Bisnis dengan Teknologi Informasi
Diposting oleh adminTransformasi digital telah menjadi salah satu pilar utama dalam mengoptimalkan bisnis di era modern. Dengan semakin pesatnyaperkembangan teknologi informasi, perusahaan dituntut untuk mengadopsi inovasi teknologi agar tetap relevan dan kompetitif di pasar. Transformasi ini tidak hanya berkaitan dengan implementasi teknologi baru, tetapi juga melibatkan perubahan mendasar dalam cara perusahaan beroperasi, berinteraksi dengan pelanggan,…
Selengkapnya5 Langkah Mitigasi Risiko Proyek
Diposting oleh admin5 Langkah Mitigasi Risiko Proyek Risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari setiap proyek, baik proyek kecil maupun besar. Jika tidak diantisipasi dengan baik, risiko dapat menyebabkan keterlambatan, pembengkakan biaya, bahkan kegagalan proyek. Oleh karena itu, diperlukan proses mitigasi risiko yang sistematis untuk meminimalkan dampaknya. Berikut 5 langkah mitigasi risiko proyek yang umum diterapkan dalam…
Selengkapnya
Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman ini.